GUNADARMA

MEROSOTNYA PENDIDIKAN DI NEGERI INI (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan)

Pendidikan merupakan suatu metode pembelajaran yang dilakukan oleh sekolompok orang yang melalui seorang pengajar , pelatih atau seorang peneliti tetntunya ada unsur ilmu pengetahuan didalam sebuah pendidikan , Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pendidikan merubah pola pikir yang awam , kaku menjadi lebih modern dengan pesatnya perkembangan teknologi. Dan hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Sayangnya Pendidikan di Indonesia semakin hari dari waktu ke waktu kualitas semakin rendah.

Singapura negara tetangga kita menempati peringkat pertama dengan kualitas pendidikan terbaik didunia singapura mengalahkan jepang , korsel dan negara negara europa lainya, lalu peringkat berapakah negara tercinta kita yaitu Indonesia ? Berdasarkan survey United Nations Education , Scientific and Cultular Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Dan survey dari OECD ini, peringkat Indonesia di urutan 69, hanya unggul tujuh peringkat dari Ghana yang ada di daftar terbawah. Dibandingkan Thailand (47) dan Malaysia (52) yang sama-sama poros ekonomi Asia Tenggara, Indonesia pun tertinggal.

Dilihat dari survey diatas Indonesia menduduki diperingkat bawah sangat jauh tertinggal dengan negara negara lain , bagaimana bisa terjadi seperti itu ? Hal ini tidak terlepas dari SDM yang ada , kebijakan pemerintah , termasuk teknologi dan kemiskinan yang melanda negeri ini

Teknologi tidak lepas dari era globalisasi yang dimana berkembangnya zaman teknologi dan ilmu pengetahuanpun semakin canggih dampak globalisasi sangat mempengaruhi bagi pendidikan yang dimana cara pembelajaran dan metode pembelajaran yang menggunakan cara klasik seperti menulis menggunakan kapur , buku sebagai satu-satunya sumber . Namun dengan perkembangan teknologi kini pembelajaran semakin mudah simple kita hanya menggunakan infocus dan buku bukan satu-satunya sumber pembelajaran melainkan sekarang ada yang namanya internet. Seringkali kita mengandalakan internet sebuatan yang sering kita sebut yaitu Mbah Google apa-apa google, Sehingga adat yang kita harus biasakan yaitu membaca karena buku adalah gudangnya ilmu dan membaca adalah jembataanya meuju kesuksesan

Banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan media belajar rendah, buku perpustakaan tidak lengkap. Sementara laboratorium tidak standar, pemakaian teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya.

Permasalahan sarana dan prasarana ini sering dijumpai pada daerah-daerah yang terpencil atau pedalaman. Biasanya keterbatasan sarana dan prasarana ini mulai dari gedung sekolah yang ruangannya tidak layak dipakai untuk mendapatkan suasana belajar yang nyaman dan kondusif dan hanya terdapat dua atau tiga kelas saja,tidak terdapat ruangan lain seperti perpustakaan,laboraturium sarana-sarana olahraga,sarana sarana belajar seperti buku paket yang up date serta fasilitas lainnya dan jumlah guru yang sangat terbatas, dapat kita lihat bahwa pembangunan sekolah atau perguruan tinggi di Indonesia masih sangat kurang dan ketidak merataannya dalam sarana pembangunan mungkin ada beberapa sekolah yang bagus dengan fasilitas yang sangat lengkap mungkin cukup mewah namun disisi lain masih banyak sekolah yang sangat kekurangan dalam fasilitas atau tidak layak pakai maka dari itu pemerintah harus lebih tanggap dan membuka matanya untuk mengatasi hal seperti itu.

Kemisikinan yang melanda negeri ini berpengaruh terhadap kualitas pendidikan , Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. Dengan mahalnya biaya pendidikan di Indonesia tidak sedikit orang tua yang tidak memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan anaknya, mereka banyak beranggapan dari pada sekolah lebih baik kerja ketimbang membuang buang uang untuk bersekolah.

Dimana orang kaya bisa bersekolah dimana pun yang mereka inginkan dan orang miskin hanya bergantung kepada usaha dan doa mereka, seperti perguruan tinggi negeri kini orang pintar akan kalah dengan orang yang beruntung, orang yang beruntung akan kalah dengan orang yang berstrategi dan orang yang berstrategi akan kalah dengan orang yang berduit (orang kaya) kini bangku diuniversitas bisa kita beli asalkan ada yang namnya uang ini bukan lagi rahasia namun sudah menjadi rahasia publik. Bagi masyarakat tertentu, beberapa PTN yang sekarang berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) itu menjadi momok. Jika alasannya bahwa pendidikan bermutu itu harus mahal, maka argumen ini hanya berlaku di Indonesia. Di Jerman, Prancis, Belanda, dan di beberapa negara berkembang lainnya, banyak perguruan tinggi yang bermutu namun biaya pendidikannya rendah. Bahkan beberapa negara ada yang menggratiskan biaya pendidikan. Pendidikan berkualitas memang tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya siapa yang seharusnya membayar ? Pemerintahlah sebenarnya yang berkewajiban untuk menjamin setiap warganya memperoleh pendidikan dan menjamin akses masyarakat bawah untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Akan tetapi, kenyataannya Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak dapat dijadikan alasan bagi Pemerintah untuk cuci tangan.

Solusi diantaranya yatiu Pemerintah harus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas guru dengan cara memberikan bimbingan pelatihan semacam workshop untuk para pengajar pemerintah harus terjun langsung ke lapangan, mungkin banyak guru atau pengajar di Indonesia yang pendidikanya belum menempuh gelar sarjana, pemerintah seharusnya memberikan biaya atau tunjangan untuk jenjnag pendidikan para guru ini merupakan solusi untuk mengatasi kualitas guru dan berdampak positif bagi kualitas pendidikan di Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA PROFESI dan PROFESIONALISME (pengertian, prinsip, tujuan, dan konsep)

STANDAR INDUSTRI INDONESIA DAN STANDAR TEKNIK

KODE ETIK INSINYUR INDONESIA