ASPEK DESAIN DAN ASPEK PRODUK
Aspek Desain Produk
Setiap perusahaan akan
menghasilkan produk dan hampir selalu dihadapkan pada persaingan dengan perusahaan
lainnya. Supaya bisa bersaing dengan jangka panjang, maka kualitas produk
menjadi konsep yang penting yang harus dipahami di dalam manajemen perusahaan
ketika menjalankan aktivitasnya. Keputusan dalam membuat desain produk artinya
adalah keputusan yang akan menentukan kulitas produknya seperti apa, yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut.
Pengertian Desain Produk Menurut Para Ahli
Beberapa
ahli di bidangnya telah mendefiniskan tentang definisi desain produk, antara
lain :
- Yus R
Hadjadinata (1995) menyatakan bahwa desain
produk berkaitan dengan bentuk dan fungsi. Disain tentang bentuk berkaitan
dengan perencanaan dan penampilan dari produk. Sedangkan desain tentang
fungsi berkaitan dengan bagaimana produk dapat digunakan.
- Suyadi Prawirosentono (1996), desain produk adalah rancang bangun dari suatu produk yang akan diproduksi.
Peluang usaha merupakan sesuatu kesempatan yang muncul
pada waktu tertentu yang bisa memberikan kesempatan besar untuk memperoleh
keuntungan, jika dalam kesempatan itu dilakukan suatu tindakan dengan
mengarahkan tenaga dan pikiran.
Ciri
– Ciri Peluang Usaha yang Potensial
Ciri
– Ciri Peluang Usaha Yang Baik
Contoh
Peluang Usaha
contoh perencanaan desain produk tempat sampah
Perencanaan dan perancangan
produk adalah satu set kegiatan yang dimulai dari timbulnya persepsi bahwa ada
kesempatan (opportunity) di pasar, dan berakhir dengan produksi, penjualan, dan
pengiriman produk.
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide
produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu,
perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam
pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi,
perubahan harga dan promosi.
Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur
tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan,
kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut
dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian
pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan
tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan. Metode
pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta
spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang cukup baik, karena dengan
berbasis keinginan customer maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima
oleh customer menjadi lebih kecil.
Pemilihan Desain Kemasan
Menurut Kotler (2003), terdapat enam faktor yang penting dalam mempengaruhi
kemasan, yaitu: size, form, material, colour, text, brand. Secara rinci
dijelaskan sebagai berikut:
·
Warna (colour)
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat dari pada melihat bentuk atau rupa
dan warnalah yang pertama kali produk dipajangkan. Ada beberapa fungsi warna
dalam kemasan yaitu: Untuk identifikasi, untuk menciptakan suatu citra dan
untuk meningkatkan daya beli.
·
Bahan (material)
Terdapat beberapa macam bahan yang digunakan untuk kemasan, diantaranya:
Kertas, botol, aluminium foil, plastik dan logam.
·
Bentuk (form)
Bentuk kemasan merupakan pendukung utama terciptanya seluruh daya tarik
visual. Bentuk biasanya ditentukan oleh sifat produknya, pertimbangan mekanis,
kondisi penjualan, pertimbangan pemajangan dan cara penggunaan. Berikut ini
hal-hal yang harus diperhatikan dalam sebuah kemasan: bentuk kemasan yang
sederhana, suatu bentuk yang teratur mempunyai daya tarik yang lebih, suatu
bentuk yang seimbang, bentuk kemasan yang mudah terlihat.
·
Ukuran (size)
Ukuran kemasan tergantung pada jenis produk yang dibungkusnya, baik untuk
ukuran panjang, lebar, maupun tipis dan tebalnya kemasan.
·
Logo (brand)
Merek dagang atau logo perusahaan memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kemasan contohnya komunikatif, identitas simbol.
·
Topografi (text)
Topografi adalah teks pada kemasan yang berupa pesan-pesan kita untuk
menjelaskan produk yang di tawarkan sekaligus menyerahkan konsumen untuk
bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan produsen.
Pemilihan
teknologi adalah semata menjadi masalah implementasi inovasi terakhir. Selain
itu, manajer juga memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk memilih teknologi
yang tidak hanya bersifat efisien tetapi juga melindungi lingkungan dan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pemilihan
teknologi berdampak pada semua keputusan di dalam operasi dan atas semua fungsi
usaha. Misalnya, pemilihan pekerjaan yang tidak perlu ditentukan oleh
teknologi. Konsep sistem sosial teknik memungkinkan pekerjaan dan teknologi
harus dipilih secara simultan
1. Berbagai Type
Proses Produksi
Proses
produksi dapat di bedakan baik atas dasar karakteristik aliran prosesnya maupun
tipe pesanan langganannya. Dimensi klasifikasi proses produksi pertama adalah
aliran produk atau urutan operasi-operasi. Ada tiga tipe aliran
: garis, intermiten, dan proyek. Dalam perusahaan-perusahaan
manufacturing, aliran produk adalah sama dengan bahan mentah. Dalam
industry-industri jasa, proses proses produksi tidak ditunjukkan dengan aliran
secara phisik, tetapi oleh urutan operasi-operasi yang dilaksanakan dalam pemberian
pelayanan. Urutan operasi-operasi pelayanan ini dapat dianggap sebagai “aliran
produk” untuk industry-industri jasa.
Tipe-tipe
aliran dibagi menjadi tiga :
a. 1. Aliran
garis
Aliran garis mempunyai cirri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai
menjadi produk akhir dan urutan akhir operasi-opersai yang digunakan untuk
menghasilkan produk atau jasa selalu tetap. Untuk operasi-operasi aliran garis,
produk harus distandardisasi dengan baik dan mengalir dari satu operasi atau
tempat kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Operasi-operasi individual sedapat mungkin diletakkan berdekatan
dan diusahakan seimbang agar suatu operasi tidak mengakibatkan penundaan
operasi berikutnya. Operasi-operasi aliran garis dapat dibagi menjadi dua tipe
produksi yaitu:
2. Proses produksi
massa (mass production),
pada umumnya memproduksi kumpulan-kumpulan produk
dalam jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan
kumpulan produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai
repetitive process. Produksi massa bersangkutan dengan tipe operasi lini
perakitan, seperti yang digunakan dalam industry barang-barang elektronika,
mobil, dan sebagainya.
3. Proses produksi
terus-menerus (continuous),
ditandai dengan waktu produksi yang relative lama
untuk menghindari penyetelan-penyetelan,persiapan-persiapan lain dan
kemacetan-kemacetan yang mahal. Produksi terus menerus tampak dalam
industri-industri proses, seperti industry kimia, kertas, baja, bir, dan
sebagainya. Meskipun ke dua tipe operasi ini mempunyai karakteristik aliran
garis, proses terus menerus cenderung untuk memproduksi lebih banyak
produk-produk yang telah distandardisasi dan mempunyai tingkat otomatis lebih
tinggi.
4. Operasi-operasi
intermiten
angat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena
operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja
berketrampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam
pengendalian persediaan, skedul dan kualitas, disamping juga tidak efisien.
Salah
satu karakteristik pokok suatu proses intemiten adalah peralatan dan
ketrampilan kerja yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang dikenal
sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya aliran garis dikenal sebagai layout
produk karena berbagai proses, peralatan dan ketrampilan kerja diletakkan atas
dasar urut-urutan pengerjaan produk.
Pengertian
Tata Letak Fasilitas
Banyak
definisi tata letak pabrik yang dikemukakan oleh para ahli yang pada dasarnya
adalah sama, diantaranya yaitu :
1.
Tata letak pabrik (plan lay out) atau tata letak fasilitas (facilities lay out)
adalah tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas fisik pabrik guna menunjang
kelancaran proses produksi (Sritomo, 2000).
2.
Tata letak fasilitas adalah fungsi yang melibatkan analisa (sintesa),
perencanaan dan desain dari interelasi antara pengaturan fasilitas fisik,
pergerakan material, aktivitas yang dihubungkan dengan personil dan aliran
informasi yang dibutuhkan untuk mencapai performan optimum dalam rentang
aktivitas yang berhubungan (James M, Apple, 1990).
Ruang
Lingkup Rancang Fasilitas
Pekerjaan
rancang fasilitas seringkali dikira hanya berhubungan dengan perancangan yang
cermnat tentang susunan peralatan produksi. Padahal perencanaan demikian hanya
merupakan salah satu tahap saja dari suatu rangkaian kegiatan yang sangat luas
yang saling berhubungan dan yang secara keseluruhan membentuk kegiatan
perancangan tata letak fasilitas.
Tujuan
Tata Letak Pabrik
Secara
garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik adalah mengatur area kerja dan
segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan
nyaman sehingga akan menaikkan moral kerja dan performans dari operator. Lebih
spesifik lagi tata letak yang baik akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan
dalam sistem produksi, antara lain sebagai berikut : (Sritomo, 2000)
Menaikan output produksi
Tata
letak yang baik akan memberikan keluaran (output) yang lebih besar dengan
ongkos yang sama atau lebih sedikit, waktu kerja (man-hours) operator yang
lebih kecil, dan mengurangi jam kerja mesin (machine hours).
Mengurangi waktu tunggu (delay)
Mengatur
keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing-masing
departemen atau mesin. Dengan pengaturan yang baik maka dapat mengurangi waktu
tunggu (delay) yang berlebihan
Mengurangi proses pemindahan bahan (material handling)
Pada
sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering dipindahkan
dibandingkan dengan dua elemen dasar produksi lainnya. Dengan mengingat hal itu
maka dalam merencanakan tata letak harus menekankan desainnya pada usaha-usaha
meminimalkan aktivitas pemindahan bahan pada saat proses produksi berlangsung.
PERENCANAAN
PRODUK
Perencanaan produk adalah proses menciptakan
ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain
itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam
pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi,
perubahan harga dan promosi.
TUJUAN DAN FUNGSI RENCANA
PRODUKSI
1. Tujuan
rencana produksi
·
Meminimalkan biaya / memaksimalkan laba
·
Memaksimalkan layanan nasabah
·
Meminimalkan investasi inventaris
·
Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi
·
Meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja
·
Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan
2.
Fungsi rencana produksi
Fungsi dari perencanaan dan
pengendalian produksi adalah:
® Menjamin rencana penjualan dan rencana
produksi konsisten terhadap rencana strategis
perusahaan
® Sebagai alat ukur performansi proses
perencanaan produksi
® Menjamin kemampuan produksi konsisten
terhadap rencana produksi
® Memonitor hasil produksi aktual
terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian.
® Mengatur persediaan produk jadi untuk
mencapai target produksi dan rencana startegis
® Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan
Jadwal induik Produksi.
Komentar
Posting Komentar